Tidak semua orang memiliki kesempurnaan panca indera khususnya bagi anak sebagai penyandang tunanetra. Anak tunanetra mungkin mengalami hambatan dalam menerima informasi, namun disisi lain mereka juga memiliki kelebihan berupa intuisi, kepekaan, dan pendengaran yang tajam dibandingkan orang yang memiliki kesempurnaan panca indera. Seperti Louis Braille, keterbatasan penglihatan justru tidak membuatnya berpikir terbatas, sebaliknya mampu berkarya dan menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi para tunanetra dengan penemuan pentingnya yaitu huruf Braille.
Sistem Braille adalah salah satu metode yang diperkenalkan secara luas bagi tunanetra yang digunakan untuk membaca dan menulis. Sistem ini diperkenalkan pada tahun 1821 oleh Louis Braille, seorang tunanetra yang berasal dari Perancis. Dengan adanya penemuan penting ini, menyadari bahwa betapa besarnya peran huruf Braille sebagai media bantu khususnya bagi anak-anak tunanetra untuk belajar membaca dan menulis..
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan di era globalisasi, huruf Braille telah dimodifikasi dalam berbagai bentuk teknologi modern yang mampu memberikan pengaruh yang besar bagi penggunanya khususnya para penyandang tunanetra. Dengan ditemukannya huruf Barille setidaknya dapat memacu/memotivasi anak-anak tunanetra untuk tetap belajar, mengembangkan tingkat kreativitas, pola pikir, serta inovasi seperti anak-anak normal lainnya. Sehingga keterbatasan penglihatan bukan menjadi suatu penghalang lagi bagi anak-anak tunanetra untuk tetap maju. Berikut ini sejarah ditemukannya huruf Braille.
Konversikanlah teks cerita sejarah “Huruf Braille” di atas menjadi bentuk teks lain dengan struktur yang berbeda. Salah satu bentuk konversi teks tersebut adalah ke dalam bentuk puisi seperti contoh di bawah ini.
Bermula dari Coupray Perancis
Indahnya dunia menghilang begitu saja
Sebuah benda penyebabnya
Muda, buta kedua matanya
Charles Barbier Kapten Perancis
Datang membawa harapan baru
Titik dan garis pembuka cakrawala
Dalam peperangan malam gulita
Memang bagus, tapi sangat sulit
Kauteliti karya Barbier
Tanpa tanda baca, notasi musik
Ratusan titik untuk seuntai kalimat
Sang tentara membawa bukti
Titik dan sengkang di atas kertas
Hubungkan pertahanan saat malam
Kau perbaiki karya agungmu
Halangan datang dari yang tak paham
Gigih berjuang demi kaum senasib
Ribuan tunanetra dapat membaca
Penyakit gerogoti tubuhmu
Hanya 41 tahun usiamu
Tubercolusis merenggutmu
Selamat jalan sang penemu
Laporan Hasil Observasi
Sistem Braille adalah salah satu metode yang diperkenalkan secara luas bagi tunanetra yang digunakan untuk membaca dan menulis. Sistem ini diperkenalkan pada tahun 1821 oleh Louis Braille, seorang tunanetra yang berasal dari Perancis. Dengan adanya penemuan penting ini, menyadari bahwa betapa besarnya peran huruf Braille sebagai media bantu khususnya bagi anak-anak tunanetra untuk belajar membaca dan menulis..
Dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan di era globalisasi, huruf Braille telah dimodifikasi dalam berbagai bentuk teknologi modern yang mampu memberikan pengaruh yang besar bagi penggunanya khususnya para penyandang tunanetra. Dengan ditemukannya huruf Barille setidaknya dapat memacu/memotivasi anak-anak tunanetra untuk tetap belajar, mengembangkan tingkat kreativitas, pola pikir, serta inovasi seperti anak-anak normal lainnya. Sehingga keterbatasan penglihatan bukan menjadi suatu penghalang lagi bagi anak-anak tunanetra untuk tetap maju. Berikut ini sejarah ditemukannya huruf Braille.
Struktur Teks | Kalimat |
---|---|
Orientasi | Huruf Braille adalah huruf yang dibuat khusus untuk para tunanetra. Huruf ini dibuat seperti titik yang timbul, diciptakan oleh Louis Braille. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 1 | Louis Braille dilahirkan di Coupvray, Perancis, pada tahun 1809. Semula penglihatan Braille normal, tetapi akibat terkena peralatan kuda milik ayahnya membuat sebelah matanya buta di usianya yang masih terbilang dini, 3 tahun. Akibat infeksi pada matanya, Braille akhirnya kehilangan penglihatan di kedua belah matanya. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 2 | Pada 1816, Charles Barbier, seorang anggota militer Prancis berpangkat kapten, menemukan suatu metode menulis dengan menggunakan titik dan tanda garis. Metode tersebut biasa digunakan pada peperangan di malam hari. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 3 | Meskipun sesungguhnya metode penulisan temuan Charles Barbier tersebut terbilang bagus, tetapi sulit untuk dipelajari. Braille menganalisis kekurangan dari metode ciptaan Charles Barbier tersebut. Braille menemukan bahwa pada metode tersebut belum ada tanda baca dan notasi musik, serta memerlukan beratus titik dan garis untuk membuat satu kalimat. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 4 | Pada 1821, seorang tentara telah membuktikan bahwa perutusan yang ditulis dengan titik dan tanda sengkang dapat ditekan di atas kertas untuk kegunaan perhubungan ketentaraan pada waktu malam dalam parit pertahanan. Louis Braille memperbaiki sistem ini dan menulis buku berkenaan dengan sistem braille pada 1829 dan 1837. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 5 | Meskipun pada permulaannya terdapat halangan oleh mereka yang tidak memahami keperluan orang buta, Louis Braille senantiasa gigih menyebarkan tulisan ciptaannya tersebut. Kegigihan Braille kian bertambah saat ia menjadi guru hingga akhirnya huruf-huruf ciptaan Braille tersebut diterima khalayak ramai yang mengalami nasib sama dengannya. Melalui usaha keras Braille, beribu-ribu orang buta akhirnya dapat membaca. |
Urutan Peristiwa Sejarah Tahap 6 | Louis Braille kemudian meninggal dunia tahun 1852 dalam usia 41 tahun karena penyakit tuberculosis. (Sumber: Gamal Komandoko, Buku Serba Tahu: Ensiklopedia Pengetahuan Umum Indonesia dan Dunia, Yogyakarta: Penerbit Pustaka Widyatama, 2008, halaman 896) |
Konversikanlah teks cerita sejarah “Huruf Braille” di atas menjadi bentuk teks lain dengan struktur yang berbeda. Salah satu bentuk konversi teks tersebut adalah ke dalam bentuk puisi seperti contoh di bawah ini.
Bermula dari Coupray Perancis
Indahnya dunia menghilang begitu saja
Sebuah benda penyebabnya
Muda, buta kedua matanya
Charles Barbier Kapten Perancis
Datang membawa harapan baru
Titik dan garis pembuka cakrawala
Dalam peperangan malam gulita
Memang bagus, tapi sangat sulit
Kauteliti karya Barbier
Tanpa tanda baca, notasi musik
Ratusan titik untuk seuntai kalimat
Sang tentara membawa bukti
Titik dan sengkang di atas kertas
Hubungkan pertahanan saat malam
Kau perbaiki karya agungmu
Halangan datang dari yang tak paham
Gigih berjuang demi kaum senasib
Ribuan tunanetra dapat membaca
Penyakit gerogoti tubuhmu
Hanya 41 tahun usiamu
Tubercolusis merenggutmu
Selamat jalan sang penemu
Laporan Hasil Observasi
Struktur Teks | Kalimat |
---|---|
Definisi Umum | Huruf Braille adalah huruf yang dibuat khusus untuk para tunanetra. Huruf ini dibuat seperti titik yang timbul, diciptakan oleh Louis Braille. |
Deskripsi Bagian | Louis Braille dilahirkan di Coupvray, Perancis, pada tahun 1809. Semula penglihatan Braille normal, tetapi akibat terkena peralatan kuda milik ayahnya membuat sebelah matanya buta di usianya yang masih terbilang dini, 3 tahun. Akibat infeksi pada matanya, Braille akhirnya kehilangan penglihatan di kedua belah matanya. Pada 1816, Charles Barbier, seorang anggota militer Prancis berpangkat kapten, menemukan suatu metode menulis dengan menggunakan titik dan tanda garis. Metode tersebut biasa digunakan pada peperangan di malam hari. Meskipun sesungguhnya metode penulisan temuan Charles Barbier tersebut terbilang bagus, tetapi sulit untuk dipelajari. Braille menganalisis kekurangan dari metode ciptaan Charles Barbier tersebut. Braille menemukan bahwa pada metode tersebut belum ada tanda baca dan notasi musik, serta memerlukan beratus titik dan garis untuk membuat satu kalimat. Pada 1821, seorang tentara telah membuktikan bahwa perutusan yang ditulis dengan titik dan tanda sengkang dapat ditekan di atas kertas untuk kegunaan perhubungan ketentaraan pada waktu malam dalam parit pertahanan. Louis Braille memperbaiki sistem ini dan menulis buku berkenaan dengan sistem braille pada 1829 dan 1837. Meskipun pada permulaannya terdapat halangan oleh mereka yang tidak memahami keperluan orang buta, Louis Braille senantiasa gigih menyebarkan tulisan ciptaannya tersebut. Kegigihan Braille kian bertambah saat ia menjadi guru hingga akhirnya huruf-huruf ciptaan Braille tersebut diterima khalayak ramai yang mengalami nasib sama dengannya. Melalui usaha keras Braille, beribu-ribu orang buta akhirnya dapat membaca. Louis Braille kemudian meninggal dunia tahun 1852 dalam usia 41 tahun karena penyakit tuberculosis. |
Deskripsi Manfaat | Kekurangan bukanlah halangan untuk orang yang ingin berinovasi. Dengan penderitaannya Braille berusaha untuk dapat seperti manusia pada umumnya. Demi menyesuaikan kebutuhan para tunanetra, Louis Braille mengadakan uji coba garis dan titik timbul Barbier kepada beberapa kawan tunanetra. Berkat penemuan Louis Braile beribu-ribu orang buta akhirya dapat membaca. Sistem tulisan Braille diakui secara universal dan diberi nama ‘tulisan Braille’. Pada tahun 1956, |